Inilah 5 Tradisi Unik Menjelang Bulan Puasa di Indonesia - Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari saja. Kedatangan bulan Ramadhan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh para umat muslim di seluruh dunia.
Slogan Marhaban Yaa Ramadhan (selamat datang Ramadhan), diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang bermacam-macam dan menjadi tradisi di suatu daerah. Adakalanya, tradisi tersebut mengundang kontroversi. Namun, bagaimanapun juga, toh tradisi itu telah melekat pada budaya kita. Meski lambat laun, tradisi itu berangsur punah.
Sejumlah warga bersama-sama menyantap nasi gurih dan nasi megono pada pelaksanakan ritual Nyadran di areal makam Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jateng, Jumat (6/7)
Berikut adalah 5 tradisi-tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah di tanah air dalam menyambut bulan suci Ramadhan:
1. Meugang � Nanggroe Aceh Darussalam
Meugang merupakan hari penyembelihan hewan ternak. Kegiatan ini diadakan umumnya dua hari menjelang Ramadhan tiba. Pada hari itu, semua keluarga dekat berkumpul di rumah orang tua sembari menikmati masakan daging yang disediakan. Biasanya, anak dan cucu pulang ke rumah orangtua di hari Meugang seperti ini. Selain makan bersama, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai sarana silaturahmi. Apalagi, anggota keluarga yang jauh pun turut hadir.
Biasanya, makanan yang disajikan berbahan dasar daging sapi. Imbasnya, harga daging melonjak tajam. Jika di hari biasa harga daging sapi berkisar antara 50-60 ribu Rupiah per Kg, menjelang Meugang, harga bisa mencapai 120 ribu Rupiah per Kg.
2. Nyorog � Jakarta
Dalam adat Betawi, Nyorog merupakan kebiasaan yang dilakukan menjelang Ramadhan. Bentuk kegiatannya, saling mengantar bingkisan untuk orang-orang yang dikasihi. Isi bingkisan macam-macam, bisa berupa makanan mentah atau matang. Tujuannya mempererat silaturahmi antara anggota keluarga dan kerabat.
Semakin terpingggirkannya masyarakat Betawi di Jakarta, secara tidak langsung membuat tradisi ini juga turut terpinggirkan.
3. Balimau � Sumatera Barat
Secara harfiah, Balimau berarti berlimau dalam bahasa Indonesia. Menjelang Ramadhan, setiap orang mandi dan keramas, baik sendiri-sendiri maupun beramai-ramai. Pada awalnya, orang Minang menggunakan limau untuk mencuci rambutnya. Meskipun saat ini mereka tak lagi menggunakan limau, tradisi ini tetap dikenal sebagai Balimau. Kegiatan ini bermakna untuk mensucikan diri menyambut bulan Ramadhan.
Sayangnya, di pemandian umum yang banyak terjadi adalah campur baur antara laki-laki dan perempuan. Akibatnya niat yang baik pun bisa jadi rusak karena pelaksanaan yang justru melanggar syariat. Sebagai antisipasi terhadap hal ini, di beberapa pemandian, pemerintah setempat membuat pembatas antara laki-laki dan perempuan.
4. Munggahan � Jawa Barat
Secara bahasa Munggahan artinya naik. Maksud naik di sini adalah naik menuju bulan yang lebih tinggi, yaitu bulan Ramadhan. Munggahan diisi dengan kegiatan berkumpul kemudian makan bersama. Tujuannya jelas, bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga, kerabat, dan sanak famili sebelum bulan Ramadhan tiba.
5. Ruwahan � Jawa Tengah dan DIY
Tradisi Ruwahan adalah tradisi yang sudah hidup dan berkembang di masyarakat yang dilakukan menjelang bulan puasa. Filosofi yang dipegang masyarakat dengan memasak kue tradisional itu adalah Apem, menyimbolkan permohonan maaf atas seluruh kesalahan dan dosa. | jadiberita.com
No comments:
Post a Comment